Pertumbuhan pengguna telepon seluler di Indonesia masih mengalami peningkatan tinggi. Bahkan, beberapa operator masih mengalami lonjakan jumlah pelanggan di atas perkiraan. Namun, penetrasi pengguna ponsel di Indonesia diperkirakan mendekati titik kejenuhan.
Menurut Ketua Asosiasi Telepon Seluler Indonesia (ATSI) Sarwoto Atmosutarno, penetrasi pengguna ponsel di Indonesia saat ini mencapai 80 persen setelah 15 tahun berkembang. Total jumlah pelanggan seluler diperkirakan menembus angka sekitar 180 juta.
"Dengan 80 persen
penetration (penetrasi) maka industri ini boleh dikatakan mendekati
saturation (batas maksimum)," ujar Sarwoto Atmosutarno di arena Indonesia Cellular Show dan Festival Komputer Indonesia 2010, di Jakarta Convention Center, Rabu (14/7/2010).
Dikatakan Sarwoto, yang juga Direktur Utama Telkomsel, pendapatan industri seluler di Indonesia telah mencapai lebih dari Rp 100 triliun dengan nilai investasi lebih dari 2 miliar dollar AS. "Industri ini terus tumbuh dengan BTS melebihi 100.000 dan jumlah TRX 1,4 juta,
broadband user mobile lebih dari 30 juta," katanya.
Melihat perkembangan telepon seluler yang pesat tersebut, menurut Sarwoto, perlu tantangan dalam hal inovasi dan penyediaan jaringan agar dapat melayani pelanggan dengan memuaskan. "Diperlukan konsolidasi di bidang
network dalam rangka menghadapi tantangan efisiensi di industri seluler ini," katanya.
Selain itu, kehadiran komunitas-komunitas baru, menurut Sarwoto, perlu diperhatikan sebagai lahan baru dalam mewujudkan misi industri seluler. "Kita menggarap juga komuniti dengan
gathering, dengan peserta, operator, dan vendor," imbuhnya.
Hari ini, Indonesia Cellular Show 2010 yang merupakan pameran ponsel terbesar dan terlengkap digelar di JCC hingga 18 Juli. Menurut Sarwoto, ICS ketujuh ini dapat dimanfaatkan masyarakat untuk menambah pengetahuan mengenai layanan telepon seluler di Indonesia. ICS digelar serentak dengan pameran komputer Festival Komputer Indonesia 2010 yang digelar di tujuh kota.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar